Minggu, 20 Januari 2013

Manfaat Tanaman Eceng Gondok





Tanaman yang memiliki nama latin Eichornia crassipes dan pernah dijuluki “Gulma Form Java”.


Eceng gondok tadinya dianggap tanaman yang tidak berdaya manfaat apapun. Malah keberadaannya hanya dianggap sebagai gulma dan kerap merepotkan. Karena eceng gondok yang tumbuh di bantaran sungai menyebabkan terhambatnya aliran air sungai. Namun pada awal tahun 2000, eceng gondok kemudian menjadi primadona dan banyak dicari oleh orang. Tanaman yang dahulu dibuang berubah disayang bahkan sengaja dibudidayakan.

Bahkan, eceng gondok telah menghidupi ratusan petani yang hidup di Kampung Pondok Soga, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan dan Desa Suka Tenang, Kecamatan Suka Wangi, Kabupaten Bekasi.

Hampir sebagain warga, yang rata-rata berprofesi sebagai petani, mencari penghasilan tambahan dan tidak sedikit malah yang mengantungkan hidup mereka dari eceng gondok. Terutama bagi meraka yang tinggal di bantaran kali, sengaja membudidayakan eceng gondok.

Seperti terlihat di Kali Pondok Soga yang merupakan kali mati sepanjang 12 kilometer yang melintas di Kecamatan Babelan dan Sukawangi. Disebut sungai mati, karena tidak sampai ke laut, lantaran terpotong sungai CBL yang lebih besar. Di atas sungai inilah, warga membudidayakan eceng gondok yang dijadikan ajang penghidupan baru. Bagi yang tidak kebagian kapling di bantaran kali, mereka mencari atau membudidayakannya di rawa yang masih banyak terdapat di daerah tersebut.

Awalnya warga sendiri tidak tahu bahwa eceng gondok memiliki nilai ekonomi. Kasmad, salah seorang warga menuturkan, bahwa pada awal 2000, ada seorang warga yang menanam eceng gondok. Beberapa warga yang belum tahu bahkan menertawakan. Tapi ternyata, eceng gondok yang sudah dijemur kering tersebut dijual dengan nilai ekonomis tinggi. “Setelah tahu nilai ekonomisnya, warga berebut untuk mendapatkan lahan di bataran kali,” terang Kasmad.

Eceng gondok yang sudah kering kemudian dibeli oleh tengkulak dan dibawa ke Cirebon, pada saat itu warga masih samar-samar bahwa eceng gondok ini dijadikan bahan baku untuk beberapa barang kerajinan seperti, sandal, dompet, rempat tisu, dan banyak lainnya. “Kita tidak tahu mau buat apa. Pada waktu itu, kita tahunya menanam, panen, jemur terus jual,” kata Kasmad seolah tanpa beban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar