Di cina bunga ini dikenal dengan nama Xiang ri kui. Sementara di indonesia sendiri mendapat banyak sebutan diantaranya bunga teleng matori, ledomata, kembang stengenge, bungong matuhori, purbanegara, hingga sungeng.
Herba berumur pendek ini tunbuh tegak setinggi 1 hingga 3 meter dengan bulu-bulu halus di seluruh bagiannya. Daunnya tunggal berbentuk jantung dengan bunga besar menyerupai cawan di tepinya. Tepat ditengah-tengahnya terdapat bunga-bunga kecil yang berbentuk tabung dan berwarna cokelat. Walau termasuk dalam tanaman berbatang basah, bunga ini justru ‘lebih nyaman’ ditanam di area yang banyak mendapat sinar matahari.
Bunga ini mengandung gizi yang cukup lengkap.
Dan setiap dari bagiannya memiliki fungsi sebagai berikut:
Bunga : antipiretik, hipotensif, menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik), nyeri haid (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, tekanan darah tinggi, radang payudara (obat luar), radang persendian (obat luar), kosmetik (mencegah penuaan dini), dan sulit melahirkan.
Akar : Anti inflamasi, analgesik, antitusif, diuretic, batuk, batu ginjal, bronkhitis, keputihan (leucorrhoe), anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, dan menghilangkan nyeri.
Daun : Anti inflamasi, analgesik, antipiretik, anti radang, mengurangi rasa nyeri, dan anti malaria.
Biji : Anti dysentery, membangkitkan nafsu makan, lesu, sakit kepala, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles).
Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) : Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih, nyeri lambung, air kemih berdarah (hematuria), air kemih berlemak (chyluria), kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar